SEJARAH PSIKIATRI
Sampai
sekarang ini di dalam kehidupan masyarakat masih terdapat stigma terhadap
psikiatri. Karena stigma-stigma inilah para penderita gangguan jiwa sering
diisolasi atau bahkan malah disiksa oleh keluarga dan warga masyarakat
setempat.
Stigma-stigma
tersebut muncul dan berkembang dikarenakan oleh beberapa hal sbb:
_ Adanya
fenomena bahwa gangguan jiwa sukar dikenal sebagai penyakit, tetapi lebih
dianggap sebagai orang tak bermoral serta lemah ingatan.
_ Gangguan
jiwa sulit didapatkan dasar fisiknya
_ Adanya
takhayul yang berkembang kuat di masyarakat.
Masyarakat
lebih mempercayai bahwasanya gangguan jiwa yang diderita oleh seseorang adalah
disebabkan oleh roh jahat, setan, kekuatan supranatural, penunggu tempat-tempat
keramat, guna-guna dukun (dipenggawe—Jawa red), atau kutukan Tuhan.
_ Ketakutan
masyarakat akibat ketidakjelasan tentang gangguan jiwa
_ Banyaknya
gangguan jiwa yang menjadi menahun (kronis).
Hal ini
disebabkan pada umumnya keluarga yang salah satu anggotanya menderita gangguan
jiwa maka mereka akan mengisolasi/ mengurung penderita, tidak segera
memeriksakan ke psikiater serta menutupnutupi agar masyarakat tidak tahu,
karena ini dianggap sebagai aib. Biasanya keluarga membawa pasien ke psikiater
tatkala kondisinya sudah sangat memburuk, sehingga sukar disembuhkan dan
akhirnya menjadi kronis.
SEJARAH KEDOKTERAN
J.V.Den Berg
membagi dalam tiga masa:
1. Masa tanpa
kekuatan medik, berlangsung hingga tahun 1870
2. Masa
transisi dari tanpa kekuatan medik menuju adanya kekuatan atau kemampuan
teknik.
Masa ini
berlangsung sejak 1870 sampai beberapa tahun yang lalu (sekitar tahun 1990)
3. Masa
kekuasaan teknik—medik. Baru berlangsung pada beberapa dekade terakhir yang
sekarang makin berkembang.
PERKEMBANGAN PSIKIATRI
1.ZAMAN PRA ILMIAH
Zaman ini
dibagi menjadi tiga tahapan:
A. Zaman Primitif
_ Hippocrates
(460-375 sM) --- sebagai Bapak Ilmu Kedokteran telah berpendapat bahwa gangguan
jiwa terletak di otak, yang merupakan gangguan organik. Dengan dasar ini Beliau
menentang kepercayaan masyarakat pada waktu itu bahwa epilepsy adalah “penyakit
suci” (sacred disease, morbus sacer) yang merupakan derita orang-orang yang
dikutuk.
_ Pada
masa ini pengobatan yang dilakukan, antara lain:
^ orang
yang menderita anorexia (tidak ada nafsu makan) diajak ke pesta makan untuk
menghidupkan kembali nafsu makannya.
^ orang
yang menderita gangguan jiwa dipecut dengan rotan atau kayu
^ melubangi
tengkorak untuk mengusir roh jahat yang dianggap bersemayam di kepala penderita
gangguan jiwa.
B. Zaman Demonologi
_ Dipercayai
bahwa gangguan jiwa sebagai akibat kekuatan gaib, makhluk halus atau setan
_ Pengobatan
dilakukan dengan mengusir pengaruh roh jahat, oleh karena itu diperlukan imam
dan pengusir setan (exorcists).
_ Terapi
sering juga dilakukan dengan kekerasan, misalnya:
• Dicambuk
atau diberi pakaian gila akibatnya banyak yang mati.
• Penderita
diikat, dikurung, dipukuli, dan dibiarkan kelaparan selama berhari-hari bahkan
berminggu-
minggu, yang akibatnya sudah jelas dia akhirnya mati
• Dimasukkan
ke dalam tong besar, dibawa ke atas bukit, kemudian digulingkan ke bawah
• Diceburkan
ke sungai dari atas jembatan secara mendadak.
Semua
perlakuan itu bertujuan untuk mengusir roh jahat
_ ISLAM:
didirikan rumah sakit jiwa di Turki dan juga Negara-negara Islam yang lain.
Pada zaman
pertengahan, di negara-negara Arab terapi yang dilakukan sudah lebih manusiawi.
Mereka
melakukan terapi di tempat-tempat pemandian, dengan terapi diit, obat-obatan,
wangiwangian,
dan musik
yang santai.
_ KRISTEN:
berdiri rumah sakit jiwa The Bethlehem Royal Hospital di Inggris
_ Ada
anggapan bahwa witches (wanita sihir) itu mengalami gangguan jiwa ---- perlu
dikasihani
_ Johan
Weyer (1515-1558) mengatakan bahwa penderita gangguan jiwa merupakan urusan
dokter.
Didukung juga
oleh pendapat yang sama dari Paracelcus (1493-1541), dan Felix Plater
(1536-1614).
_ Pada
abad XV didirikan kuil “SATURN” di Mesir.
_ Pengobatan
dengan mengaluarkan darah dan mandi air belerang.
C. Zaman Metafisik
_ Gangguan
jiwa merupakan urusan ahli filsafat, bukan urusan dokter
_ Anggapan
bahwa gangguan jiwa merupakan suatu imoralitas
_ Gangguan
jiwa timbul akibat dosa oleh karena terlalu menuruti hawa nafsu
_ Pengobatan
yang dilakukan mengambil garis moralistik
II.ZAMAN ILMIAH
o Pada
abad XVII secara empiris diperkenalkan tentang histeria dan peran emosi.
o Mulai
dikenal adanya hipokondria sebagai “English
Disease”.
o Philippe
Pinel (1745-1826) melepas rantai besi gangguan jiwa.
o Pada
abad XIX diperkenalkan gangguan antisosial sebagai gila
moral/ moral insanity.
o Gerakan
humaniter mulai dikembangkan, sehingga perawatan penderita gangguan jiwa
dilakukan dengan lebih manusiawi.
Pendekatan Somatik di zaman Ilmiah
_ Pada
tahun 1845 telah terbit buku psikiatri yang pertama
_ Penyakit
jiwa timbul karena kelainan otak
_ Gejala
yang timbul tergantung oleh bagian otak yang rusak
_ Timbul
konsep “unitary psychosis”
_ Gangguan
jiwa adalah penyakit yang dapat diturunkan
_ Kejahatan-
kejahatan yang dilakukan oleh seseorang duhubungkan dengan gangguan jiwa.
Pendekatan Klinik Deskriptif di Zaman Ilmiah
_ Ditemukannya
“disease entity” ----- bentuk penyakit yang berbeda
_ Ditemukan
gangguan HEBEFRENIA dan KATATONIA
_ Muncul
teori nosologi yang dengan
ilmu ini penyakit jiwa yang berbeda digolongkan berdasarkan penyebab, gejala,
perjalanan penyakit, dasar patologi,
maupun hasil
terapi.
_ 1937
--- Cerletti dan Bini mengenalkan ECT (Electro Convulsive Therapy/ terapi
kejang listrik)
_ 1936
--- Moniz memperkenalkan Prefrontal Leucotomy
_ 1938
--- Sakel mengenalkan terapi koma insulin
_ kini
dikembangkan terapi holistic.
Perkembangan Terapi Psikofarmaka
~ 1826 ----
Bromid
~ 1886 ----
Chloralhydrat
~ 1903 ----
Barbiturat
~ 1930 ----
Amphetamine
~ 1947 ----
Scopolamine
~ 1952 ----
Chorpromazine (yang terkenal: Largactil)
PERKEMBANGAN PSIKIATRI DI INDONESIA
$ 1776:
sebagian rumah sakit Cina di Jakarta dipakai untuk merawat penderita gangguan
jiwa
$ 1843: rumah
sakit tentara di Jakarta mulai menyediakan tempat untuk penderita gangguan jiwa
$ 1849: rumah
sakit tentara di Semarang ikut sertamenyediakan tempat untuk merawat penderita
gangguan jiwa,
seperti di
Jakarta.
$ 1882:
didirikan Krankzinnigangesticht di Bogor
$ 1902: di
Sumber Porong Malang
$ 1923: di
kramat Magelang
$ 1927: di
Sabang
$ disusul
dengan dibangunnya DOORGANGSHIZEN di Jakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Medan,
Ujung Pandang, dan koloni penderita Gangguan jiwa di Yogyakarta (Pakem) serta
Wedi – Klaten.
PERKEMBANGAN PSIKIATRI DI YOGYAKARTA
# Sampai pada
tahun 1950, di Yogyakarta hanya ada satu instansi: Rumah Sakit Lali Jiwo di
Pakem, yang dipimpin oleh seorang perawat
# Pada tahun
1950 berdirilah FK UGM _ terdapat
bagian neurology-psikiatri yang masih ikut menempel di bagian interna di RS.
Pugeran
# Pada tahun
1962 bagian neurology-psikiatri di FK UGM memiliki tempat sendiri, tetapi tetap
masih berada di bawah dari bagian interna
# Pada tahun
1963 memisahkan diri dari interna
# 1964 _ serah
terima pimpinan dari Prof. Kluge kepada Prof. D.P. Tahitu
# 1968 _ dipimpin
oleh dr. R. Soejono P
# 1977 _ Psikiatri
memisahkan diri dari neurology, berdiri sendiri
# 1981 _ psikiatri
masuk kampus UGM dan pindah ke RS. Sardjito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar